BABELTIMES.CO, Bangka Selatan – Koperasi Lestari Alam Mercusuar (Kolamas) mengajak para petani yang ada di Kecamatan Pulau Besar untuk mengolah lahan tidur yang ada di areal persawahan Dungun Raya Desa Batubetumpang Kecamatan Pulau Besar.
Ketua Koperasi Lestari Alam Mercusuar Pulau Besar, Abdurani Budi mengatakan, pengelolaan lahan tidur di areal persawahan Dungun Raya Desa Batubetumpang dilakukan sebagai upaya untuk mendukung ketahanan pangan di Kabupaten Bangka Selatan khususnya di Kecamatan Pulau Besar.
“Hari ini kami melakukan rapat koordinasi dengan para petani untuk melakukan pengolahan lahan persawahan yang telah lama tidur (tidak diolah). Ini dilakukan untuk mendukung ketahanan pangan dan meningkatkan perekonomian para petani,” kata Abdurani, Sabtu 1 Juli 2023.
Ia mengatakan, dalam pengolahan lahan persawahan tersebut pihaknya berkolaborasi dengan Gabungan Kelompok tani (Gapoktan) Dungun Raya.
“Untuk lahan yang akan diolah ini merupakan lahan kas desa yang akan kita pakai selama lima tahun kedepan. Dalam pengolahan lahan persawahan ini kami juga berkolaborasi dengan Gapoktan,” ujarnya.
Abdurani mengungkapkan, saat ini sudah ada ratusan petani dari lima desa yang ada di Kecamatan Pulau Besar untuk mengolah lahan persawahan yang ada di Dungun Raya dengan luas tanam tahap awal sekitar 300 hektar.
“Untuk lahan luasnya itu ada 1000 hektar, namun untuk tahap awal ini lahan yang akan digarap seluas 300 hektar. Saat ini sudah dalam proses pembersihan lahan karena memang lahan ini sudah hampir 4 tahun tidak pernah diolah sehingga cukup menyulitkan para petani,” jelasnya.
Dikatakannya, dalam penggarapan lahan persawahan tersebut, para petani mengalami kesulitan karena areal yang masih terendam air, dan juga saluran primer dan sekunder di areal tersebut buntu sehingga air tidak bisa mengalir dengan baik.
“Karena lahan persawahan ini lama tidak digarap, membuat saluran primer dan sekunder menjadi buntu. Hal ini menyebabkan para petani tidak bisa membuang air yang ada di areal persawahan ke saluran air yang buntu,” ujarnya.
Lebih lanjut, dirinya berharap bantuan dari pemerintah daerah melalui dinas terkait untuk membantu para petani dalam melakukan pengolahan lahan persawahan di Dungun Raya seperti alat berat untuk perbersihan saluran primer dan sekunder yang buntu.
“Seperti yang telah disampaikan oleh para petani tadi, mereka sangat mengharapkan bantuan dari pemerintah daerah terutama terkait sarana dan prasarana seperti Alsintan dan juga perbaikan akses jalan menuju ke areal persawahan yang digarap. Para petani juga meminta kelancaran pupuk subsidi setelah proses penanaman berlangsung,” ujarnya.
Abdurani menambahkan dalam pengolahan lahan persawahan, pihaknya menargetkan penanaman akan dilakukan di bulan September mendatang.
“Untuk penanamannya kita targetkan bulan September nanti. Semoga proses penggarapan lahan ini berjalan dengan lancar. Dan kami juga minta peran dari BPTP untuk membantu membimbing para petani,” pungkasnya.
Hadir dalam rapat bersama para petani, Babinsa Pulau Besar Irfan, Tokoh masyarakat Desa Batubetumpang, Sahirin dan para petani yang akan menggarap lahan persawahan Dungun Raya Desa Batubetumpang. (Rusdi)