BABELTIMES.CO, Jakarta – Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) menunjuk pelatihan asal Jepang, Satoru Mochizuki untuk menangani timnas Indonesia wanita.
Penunjukkan pelatih asal Jepang tersebut untuk meningkatkan prestasi dan kualitas timnas Indonesia wanita yang tengah berada di momentum positif.
Pelatih yang pernah memperkuat klub liga 1 Japan Soccer League, Urawa Reds dan Kyoto Purple Sanga, serta klub divisi dua, Nippon Kokan di awal karier sepak bolanya itu dikontrak selama dua tahun hingga 2026.
Dilansir dari laman resmi PSSI, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menyatakan bahwa PSSI tidak hanya fokus pada Timnas putra saja. Untuk itu penunjukan pelatihan asal Jepang ini untuk meningkatkan prestasi dan kualitas sepak bola wanita Indonesia yang tengah berada di momentum positif.
“Penunjukan ini agar sepak bola putri kita juga bangkit. Saat ini, timnas putri kita punya pemain-pemain yang secara kualitas baik, dengan ada beberapa pemain yang main di liga luar negeri. Jadi momentumnya lagi bagus dan harus kita manfaatkan,” kata Erick Thohir saat penandatangan kontrak antara PSSI dan Satoru Mochizuki, Selasa 20 Februari 2024.
Ia mengatakan, pelatih asal Jepang tersebut dipilih karena punya track record bagus dan mumpuni untuk memajukan sepak bola putri di Tanah Air.
“Saya pilih Jepang karena tradisi sepak bola putri Jepang sangat kuat. Juara dunia sekali, dan sembilan kali lolos terus ke putaran final Piala Dunia putri sejak 1991,” ujar Erick sekaligus menambahkan kehadiran coach Satoru menjadi bagian dari kerja sama PSSI dengan Asosiasi Sepak Bola Jepang (JFA) yang diresmikan Mei 2023.
Meski saat ini PSSI fokus pada timnas putri, namun Erick menyatakan tidak melupakan sisi pembinaan. Untuk mendukung kompetisi atau liga sebagai kunci pembinaan, PSSI tengah menyusun cetak biru kompetisi wanita dari usia muda, sebelum menggulirkan Liga 1.
“Akhir bulan ini akan digelar turnamen putri usia muda U10 dan U14. Ini awal karena harus dimulai dari usia 9, 12, 14, yang menandakan pembinaan dari bawah. Lalu dibuat zona-zona yang diikuti klub, sehingga baru bisa dijadikan liga. Turnamen-turnamen muda ini bisa menyalurkan kompetisi dan menampung bakat sepakbola wanita kita,” ujarnya.
Ia menambahkan, saat ini sejumlah pemain timnas putri Indonesia tengah meniti karier di luar negeri. Mereka terdiri dari Helsya Maeisyaroh, Sheva Imut, Shafira Ika yang memperkuat klub tier 4 Jepang, FC Ryukyu Ladies. Kemudian ada pula Fani Supriyanto yang membela klub divisi satu Liga Putri Arab Saudi, Al Hammah.
Redaksi || Sumber: PSSI.org